Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, semuanya…
Mohon jangan beri mereka kata “maaf”,
Jika yang Anda maksud sebenarnya adalah “tidak”.
Sebab Anda malas untuk sekedar merogoh saku untuk sekeping lima ratus perak. Apalagi satu ribuan yang hanya selembar.
Namun, bisa saja Anda “lagi nggak ada uang kecil”.
Recehan Anda habis untuk membayar Si Tukang Parkir.
Atau hilang stelah Anda pakai untuk menggosok voucher pulsa yang dibeli siang tadi.
Mohon, jangan palingkan muka walau tak dapat memberi
Setidaknya hargailah pertunjukkan kelas kacang yang mereka persembahkan untuk Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang terhormat.
Simaklah tembang-tembang Lampu Merah di tepi-tepi jalan.
Berilah sedikit waktu, meski waktu itu adalah uang.
Setidaknya itu yang bisa diberi kalau tak ada “uang beneran”.
Sedikit senyum, sedikit sapa.
- kita takkan lebih miskin karenanya.
Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, semuanya…
Mohon perhatiannya,
Hati-hati di jalan.
Jaga sikap, jaga hati.
Karena jalanan sudah cukup kejam.
Tak perlu ditambah lagi.
Jika yang Anda maksud sebenarnya adalah “tidak”.
Sebab Anda malas untuk sekedar merogoh saku untuk sekeping lima ratus perak. Apalagi satu ribuan yang hanya selembar.
Namun, bisa saja Anda “lagi nggak ada uang kecil”.
Recehan Anda habis untuk membayar Si Tukang Parkir.
Atau hilang stelah Anda pakai untuk menggosok voucher pulsa yang dibeli siang tadi.
Mohon, jangan palingkan muka walau tak dapat memberi
Setidaknya hargailah pertunjukkan kelas kacang yang mereka persembahkan untuk Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang terhormat.
Simaklah tembang-tembang Lampu Merah di tepi-tepi jalan.
Berilah sedikit waktu, meski waktu itu adalah uang.
Setidaknya itu yang bisa diberi kalau tak ada “uang beneran”.
Sedikit senyum, sedikit sapa.
- kita takkan lebih miskin karenanya.
Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, semuanya…
Mohon perhatiannya,
Hati-hati di jalan.
Jaga sikap, jaga hati.
Karena jalanan sudah cukup kejam.
Tak perlu ditambah lagi.
(2009)
No comments:
Post a Comment