Lihat, aku sedang tumbuh.
Aku sedang berkembang menjadi sesuatu, apapun itu.
Kau bilang itu takdir. Dia bilang itu sesuatu yang harus kutentukan sendiri.
Menurutku itu sesuatu diantara keduanya.
Kalian sering menasihati aku agar lebih bijak,
Menancapkan sebatang kayu disampingku, agar aku tumbuh sempurna.
“Karena kita harus berusaha.”
Tapi aku juga seperti ilalang, yang merambat kemana saja,
Bahkan kadang tak sengaja,
Sampai kalian harus memangkas tunas-tunasku,
Agar tak berkembang menjadi “sesuatu”, katamu.
Kutahu kalian peduli,
Kalian khawatir aku akan tumbuh menjadi ilalang
Karena aku merambat bukan pada jalur yang telah kau tentukan.
Kadang gerakanku tak wajar, tak biasa.
Namun, sewaktu-waktu, biarkanlah aku seperti itu.
Karena aku sedang tumbuh, berkembang
Menjadi sesuatu.
Aku.